SKK Migas Tegaskan Calon Pembeli Gas Blok Masela Sudah Lakukan Penjajakan
ilustrasi |
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, pencarian pembeli gas hasil produksi Blok Masela telah dilakukan. SKK Migas bersama Inpex Corporation sebagai operator Blok Masela terus melakukan penawaran gas.
"Secara kan memang Inpex dengan SKK Migas berjalan bersama untuk mencari pembeli. Ya sedang proses," kata Dwi di Jakarta, Selasa (19/11).
Menurut Dwi, salah satu kandidat yang akan membeli gas hasil produksi Blok Masela adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGN), sebagai subholding gas di bawah PT Pertamina (Persero).
"PGN tentu iya pasti ngambil dalam negeri. Pertamina kan diwakili PGN," tuturnya.
Dwi melanjutkan, PGN sudah melakukan komunikasi dengan lembaganya untuk menjajaki pembelian gas dari Blok Masela, namun sampai saat ini belum ada kandidat kuat yang akan membeli gas bumi tersebut.
"Belum lah (kandidat terkuat). PGN sudah mulai berkomunikasi," tandasnya.
Tanimbar Jadi Lokasi Pembangunan Kilang LNG Blok Masela
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku ditetapkan sebagai lokasi pembangunan kilang gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) Blok Masela. Penetapan tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Permohonan Penetapan Lokasi dan Surat Rekomendasi Gubernur dari Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kepada Gubernur Maluku Murad Ismail.
Dwi mengatakan, dalam pembangunan proyek kilang LNG Masela wajib memperhatikan tiga hal, yaitu kualitas untuk menjaga keandalan pengoperasian kilang sebab digunakan dalam waktu yang lama hingga 2055, poin berikutnya adalah ketepatan jadwal karena semakin cepat selesai maka hasilnya akan cepat kita nikmati, baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemda dan masyarakat sekitar dan yang terakhir adalah biaya yang efisien.
"Namun demikian untuk melakukan keduanya tetap harus memperhatikan cost atau biaya. Harus menggunakan biaya yang efisien," kata Dwi, di Jakarta, Selasa (5/11).
Menurutnya, proyek ini dapat menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Dia pun mengajak semua pihak menjaga bersama proyek strategis nasional ini, agar bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Tanimbar
"Serta dijadikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kepulauan Tanimbar agar kelak tidak hanya dapat berpartisipasi sebagai tenaga kerja di proyek ini, tetapi juga dapat menjadi tenaga kerja di berbagai wilayah di Indonesia," ungkapnya.
Murad Ismail menyatakan, Pemerintah Provinsi Maluku mendukung penuh pembangunan dan mempercepat pembangunan proyek tersebut, agar dampak berganda dan manfaat kehadiran proyek LNG dapat segera dirasakan masyarakat. Pihaknya pun siap memberikan dukungan untuk mempercepat penyelesaian Amdal dan pengadaan lahan.
"Saya ingin tahun 2020 Amdal dan pengadaan lahan dapat selesai. Sehingga di tahun berikutnya kegiatan fisik sudah dapat dimulai. Harapannya produksi gas bumi dapat disegerakan," tandasnya.
Tidak ada komentar