Filipina Mulai Kerahkan Milisi Laut di LCS Lawan Tiongkok, Kapan Indonesia?

Angkatan Laut Filipina mempekerjakan pasukan milisi laut untuk berpatroli dan melindungi nelayan di Laut China Selatan dari gangguan Tiongkok.

Panglima Angkatan Laut Filipina Vice Admiral Giovanni Carlo Bacordo mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa (13/10) bahwa pihaknya sedang mempersiapkan untuk mengirim lebih dari 200 milisi ke Laut China Selatan yang disengketakan.

Satu kompi mengawasi pulau-pulau yang diduduki Filipina di kepulauan Spratly - juga dikenal sebagai pulau Nansha dalam bahasa Tiongkok - dan kompi lain mengamankan Scarborough Shoal - atau pulau Huangyan dalam bahasa Tiongkok.

Pada sidang anggaran senat pada hari Senin (12/10), Bacordo mengatakan pasukan milisi laut akan membantu melindungi perairan teritorial negara itu.

“Selain mengumpulkan informasi, mereka juga akan melindungi nelayan kita saat menangkap ikan di zona ekonomi eksklusif kita,” kata Bacordo dalam sidang tersebut.

"Ini adalah tandingan untuk milisi laut Tiongkok," tambah Bacordo.

Tiongkok mengerahkan milisi laut yang terdiri dari kapal pukat ikan samaran, yang mendukung operasi pasukan penjaga pantai dan angkatan laut Tiongkok di wilayah tersebut. Ratusan kapalnya dilaporkan dikerahkan di dekat daerah yang diduduki Filipina.

Milisi laut Filipina tersebut pada awalnya direkrut oleh Angkatan Darat Filipina untuk membantu memerangi pemberontakan didalam negeri. Bacordo mengatakan kendali pasukan milisi akan segera dialihkan dari Angkatan Darat ke Angkatan Laut.

Filipina telah memenangkan kasus arbitrase internasional terhadap Tiongkok atas klaimnya di Laut China Selatan, tetapi Tiongkok menolak untuk menerima keputusan tersebut.

Pada tanggal 9 Juni 2019, sebuah kapal pukat Tiongkok menabrak kapal penangkap ikan Filipina di Reed Bank dan meninggalkan 22 awak kapal Filipina di perairan yang dingin, yang memicu kemarahan di Filipina.

Sumber